Tempo.Co, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan membawa sepeda motor listrik Gesits, produksi PT Gesits Technologies Indo, ke ajang pameran teknologi manufaktur dunia, Hannover Messe 2020. Menurut Airlangga, Indonesia menjadi negara pertama di ASEAN yang menjadi country partner pada pameran tersebut.
“Ya nanti ada beberapa teknologi berbasis listrik, seperti Gesit, itu akan kami bawa, kemudian teknologi baterainya, ini kerja sama dengan Panasonic,” kata Airlangga saat ditemui selepas mengikuti rapat persiapan Hannover Messe 2020 di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat, 20 September 2019.
Setelah itu, para wartawan juga menanyakan apakah Airlangga juga akan membawa mobil Esemka, produksi PT Solo Manufaktur Kreasi. Saat ini, Solo Manufaktur Kreasi diketahui telah meluncurkan produk pikap Esemka Bima 1.2 dan 1.3 dengan harga Rp 95 juta (off the road). Awalnya, Airlangga hanya tertawa kecil mendengarnya. Lalu, Ia menjawab, “Esemka kan belum produksi, jadi ditingkatkan dulu,” kata dia.
Adapun Hannover Messe 2020 ini akan diadakan di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, pada tahun depan. Dikutip dari laman resmi Kemenperin, Hannover Messe memiliki eksposur internasional yang besar melalui kehadiran lebih dari 6.500 peserta yang mewakili 73 negara.
Selain itu, Hannover Messe juga bakal dihadiri 225.000 pengunjung internasional dari 91 negara. Pada Hannover Messe 2018, Meksiko berkesempatan menjadi Official Partner Country. Negara lain yang pernah menjadi Partner Country, antara lain China (2012), Rusia (2013), Belanda (2014), India (2015), USA (2016), dan Polandia (2017).
Lalu pada hari ini, pemerintah mulai membahas pembentukan panitia nasional bersama Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Ricky Joseph Pesik. “Nanti akan berbagi tugas dalam pembentukan panitia nasional,” kata Airlangga.
Di pameran yang diinisiasi oleh Jerman tersebut, Indonesia akan membawa produk dari lima sektor unggulan yaitu otomotif, elektronik, tekstil, kimia, dan makanan minuman, terutama yang sudah berproses di 4.0. Sehingga nantinya, kata Airlangga, akan ada produk kendaraan berbasis listrik, hingga light house seperti Schneider Electric dan Petrocy.
Adapun terkait target ekspor dan investasinya, Airlangga menyebut pemerintah harus menghitung kembali dengan Jerman. Akan tetapi, kata dia, Menteri Perekonomian Jerrnan sudah berkunjung ke Indonesia dan melihat bagaimana Astra Politeknik dan lulusannya sudah memenuhi kualitas untuk bekerja di Jerman. “Jadi itu yang akan kami perluas,” kata dia.